0

Profesi Pendidikan


   Ciri-ciri peserta didik yang lambat belajar
   Peserta didik yang tergolong lambat belajar akan menampakkan gejala-gejala yang menjadi ciri-cirinya sebagai berikut : 
a. lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar lamban dalam menerima dan mengolahpembelajaran, lamban dalam bekerja, lamban dalam memahami isi bacaan, serta lamban dalam menganalisis, dan memecahkan masalah.
b. Kurang mampu. Peserta didik kelompok lambat belajar kurang mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, serta kurang kreatif dan mudah lupa.
c.   Tidak berprestasi. Peserta didik kelompok lambat belajar prestasi akademisnya rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan.
d.  Motoriknya lamban. Peserta didik kelompok lambat belajar, pada umumnya lamban dalam belajar berjalan, terlambat dalam belajar berbicara, serta gerakan-gerakan ototnya kendor dan tidak lincah.
e.     Perilaku negatif. Peserta didik kelompok lambat belajar sering memiliki perilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek, dan tidak produktif.

Usaha – usaha bimbingan
Sesuai ciri-ciri yang dimiliki peserta didik lambat belajar dan latar belakang peserta didik, maka bimbingan yang diberikan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
  1. Pemberian informasi tentang cara-cara belajar yang efektif, baik cara belajar di sekolah maupun di rumah.
  2. Bantuan penempatan (placement), yakni penempatan peserta didik dalam kelompok-kelompok kegiatan sesuai seperti kelompok belajar, kelompok diskusi, dan kelompok kerja. Bantuan penempatan ini dapat pula berfungsi sebagai perbaikan terhadap masalah dan kesulitan yang dialami peserta didik.
  3. akesulitan-kesulitan peserta didik serta mencari cara-cara pemecahannya, terutama berkaitan dengan cara memberikan dorongan agar peserta didik giat belajar, dan cara-cara melayani atau memperlakukan peserta didik di rumah.
  4. Memberikan pembelajaran remidi (remidial teaching), yaitu mengadakan pembelajaran kembali secara khusus bagi peserta didik yang lamban untuk mengajarkan ketinggalan dari kawan-kawannya.
  5. Memberikan pembelajaran yang konkrit dan aktual
  6. Memberian layanan konseling bagi peserta didik yang menghadapai kesulitan-kesulitan emosional, serta hambatan lain sesuai latar belakang masing-masing.
  7. Memberikan perhatian khusus kepada peserta didik yang lamban, dan berusaha membangkitka motivasi dan kreativitas belajarnya misalnya dengan melalui hadiah dan pujian.